Jumat, 10 Juni 2011

Beberapa Hadits yang Menguraikan Banyaknya Jalan Kebaikan

1. Dari Abu Zar r.a. juga bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Setiap ruas tulang dari seseorang di antara engkau semua itu setiap paginya
hendaklah memberikan sedekahnya, maka tiap setasbihan - bacaan Subhanallah - adalah
sedekah, tiap setahmidan -bacaan Alhamdulillah - adalah sedekah, tiap setahlilan bacaan Lailaha illallah - adalah sedekah, tiap setakbiran - bacaan AllahuAkbar - adalah sedekah,
memerintah pada kebaikan adalah sedekah, melarang kemungkaran adalah sedekah dan
yang sedemikian itu dapat dicukupi - diimbangi pahalanya - oleh dua rakaat yang seseorang
itu bersembahyang dengannya di waktu dhuha - antara sedikit setelah terbitnya matahari
sampai matahari di tengah-tengah atau istiwa'." (Riwayat Muslim)

2. Dari Abu Zar pula, bahwasanya orang-orang sama berkata: "Ya
Rasulullah, orang-orang yang kaya raya sama pergi dengan membawa pahala yang banyak -
karena banyak pula amalannya. Mereka itu bersembahyang sebagaimana kita juga
bersembahyang, mereka berpuasa sebagaimana kita juga berpuasa, tambahan lagi mereka
dapat bersedekah dengan kelebihan harta-harta mereka.
Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Bukankah Allah telah menjadikan untukmu semua sesuatu yang dapat engkau semua
gunakansebagai sedekah. Sesungguhnya datam setiap tasbih adalah merupakan sedekah,
setiap takbir merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil merupakan sedekah, memerintahkan kebaikan juga sedekah, melarang kemungkaran itupun sedekah pula dan bahkan dalam bersetubuhnya seseorang dari engkau semua itupun sedekah."
Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah apakah seseorang dari kita yang mendatangi
syahwatnya itu juga memperoleh pahala?" Beliau s.a.w. bersabda:
"Adakah engkau semua mengerti, bagaimana jikalau syahwat itu diletakkannya dalam
sesuatu yang haram, adakah orang itu memperoleh dosa? Maka demikian itu pulalah jikalau
ia meletakkan syahwatnya itu dalam hal yang dihalalkan, iapun memperoleh pahala."
(Riwayat Muslim)
Ad-dutsuur, dengan tsa' yang bertitik tiga buah, artinya harta benda yang melimpah
ruah, mufradnya berbunyi Ditsrun.

Keterangan:
Yang menghadap Nabi s.a.w. ini adalah dari golongan kaum Muhajirin (orang-orang yang sama berpindah mengikuti Nabi s.a.w. dari Makkah ke Madinah) yang fakir-fakir.
Jadi pokoknya mereka mengadu karena merasa kurang pahalanya kalau dibanding dengan
orang-orang yang kaya-kaya itu, sebab merasa tidak dapat bersedekah karena miskinnya.
Setashbih, yakni sekali membaca tasbih (Subhanallah). Takbir yaitu membaca Allahu
Akbar. Tahmid yakni bacaan Alhamdulillah dan Tahlil yaitu La ilaha illallah.
Dalam kemaluan isteripun ada sedekahnya yakni bersetubuh itupun ada pahalanya
seperti pahala sedekah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar