Selasa, 14 Juni 2011

Balas Dendam Dajjal: Memecah Belah Ideologi Inggris

Ada balas dendam yang mendalam Dajjal terhadap sisitem pemerintahan Inggris. Dilatarbelakangi perbuatan politis Raja Edward I, raja Inggris pertama, yang selau mengusir da memusuhi orang-orang Yahudi di berbagai Negara. Raja Edward I berpedoman pada ideology Inggris yang menjunjung agama Nashoro, dan dalam intervensi politiknya dia menggunakan atas nama agama untuk menghancurkan ras suatu bangsa. Termasuk Yahudi, saat itu sangat dimusuhi oleh raja Inggris pertama, samapai-sampai di dunia ini hamper tidak ada Yahudi.
Untuk kasus ini saya ingat dalam cerita Al-Quran, Raja duzn Nuwwas yang beragama Yahudi, kolot dan kasar,selalu membunuh siapa saja yang tidak menganut agama Yahudi. Dan kota Najran (Wilaya Madina zaman itu) termasuk pengikut agama Nasrani yang murni beriman kepada Allah atas didikan Nabi Fimiyun. Mereka mambangkakang perintah orang Yahudi akhirnya Raja Yaman Dzun Nuwwas pergi ke Najran dan lagsung membakar seluruh penduduk Najran.
Raja Dzun Nuwwas membuat parit (Ukhdud) dan penduduk dibakar dalam parit itu, dan dalam Al Qur’an kisah itu disebut “Ashhabul Ukhdud”.
Tentu perbuatan raja Yaman duzn Nuwwas suatu kemenangan bagi Dajjal yang notabene Yahudi.
Kemudian Raja Edward I yang membantai orang-oarang Yahudi di zamanya, tentu kini menimbulkan balas dendam yang mendalam bag Dajjal. Dajjal pergi ke Inggris dengan mengutus utusan yang bernama Munasih bin Israil. Selain itu Dajjal mempergunakan komsep fitnah di tengah pemerintahan Inggris, meningalkan benih permusuhan, sampai akhirnya Inggris benar-benar hancur di segi idoeloginya.
Akibatnya agama Kristen di Inggris pecah menjadi dua, Kristen protestan dan Kristen katholik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar